Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah ditantang untuk bisa menekan defisit fiskal hingga di bawah 1 persen. Hal itu dinilai sebagai hal penting demi keberlangsungan perekonomian Indonesia di masa depan.
Ekonom senior Pusat Belajar Rakyat Awalil Rizky menilai bahwa defisit APBN selama ini terlalu tinggi, terlebih saat memasuki pandemi Covid-19. Indonesia mestinya dapat menekan defisit hingga 1 persen, bahkan ketika kondisi ekspansif.
Seperti diketahui, terkait strategi penyusunan APBN, selama ini Indonesia menganut kebijakan anggaran berimbang.
Berdasar keterangan di laman berkas.dpr.go.id, kebijakan anggaran seimbang adalah kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan cara mengendalikan pembelanjaan dan pendapatan yang berimbang (sama-sama besar).