Bisnis, JAKARTA - Investor di Eropa dihantui dengan ketidakpastian menjelang pemungutan suara Prancis pada Minggu (30/6/2024). Pemerintahan yang baru dikhawatirkan akan menempuh jalur fiskal yang berisiko seiring dengan kekhawatiran tingkat utang yang meningkat.
Kendati aksi jual saham dan surat utang negara Prancis akibat Presiden Emmanuel Macron mempercepat pemilihan suara telah mereda, imbal hasil obligasi 10-tahun telah melonjak di luar kendali.
Hal itu menciptakan gap yang luar biasa lebar dengan obligasi Jerman dengan selisih lebih dari 71 basis poin lantaran keyakinan investor bahwa Jerman memiliki risiko yang lebih rendah.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa partai sayap kanan Rassemblement National (RN, atau National Rally), yang dipimpin oleh Jordan Bardella , dapat memenangkan kursi terbanyak di Majelis Nasional, diikuti oleh aliansi sayap kiri Nouveau Front Populaire (NFP, atau New Popular Front).