Bisnis, JAKARTA – Hingga bulan kedua di tahun 2023 ini, para pengembang rumah subsidi masih menanti janji manis pemerintah untuk menaikkan harga rumah. Sejak tahun lalu, realisasi janji kenaikan harga rumah subsidi memang dinanti-nanti oleh pengembang.
Selama 3 tahun terakhir, pengembang rumah subsidi terus bergulat dengan harga rumah subsidi. Belum ada penyesuaian harga baru rumah subsidi hingga kini memberikan tekanan yang luar biasa bagi cashflow para pengembang rumah subsidi yang notabene merupakan kalangan UMKM, bukan pengembang besar yang crazy rich.
Tekanan ini terjadi karena margin keuntungan yang didapat dari membangun rumah subsidi ini kian tipis di tengah terjadinya kenaikan harga bahan bangunan, tanah, dan juga upah pekerja.
Naiknya harga BBM mengerek harga bahan bangunan yang tentunya juga akan menambah biaya konstruksi pembangunan rumah. Naiknya BBM juga turut serta berdampak pada kenaikan upah para pekerja konstruksi bangunan.