Pengeboran Migas di Natuna, Perburuan Cadangan Lanjut ke Timur

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah memburu cadangan migas dengan jumlah yang besar yang masih tersimpan di Indonesia bagian Timur.

Muhammad Ridwan

7 Des 2021 - 19.07
A-
A+
Pengeboran Migas di Natuna, Perburuan Cadangan Lanjut ke Timur

Sejumlah kapal asing yang tertangkap pihak berwenang di perairan Natuna, Kepulauan Riau./Antara

Bisnis, JAKARTA — Pengeboran migas di Natuna telah berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi siap produksi pertama. Perburan cadangan migas dengan jumlah yang besar pun terus berlanjut hingga ke Indonesia bagian timur.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama kontraktor kontrak kerja sama Premier Oil Tuna B.V. berhasil menemukan cadangan migas di wilayah kerja (WK) Tuna yang terletak di lepas pantai Natuna Timur, tepatnya di perbatasan Indonesia—Vietnam.

Kegiatan pengeboran migas di Natuna tersebut dilakukan di sumur eksplorasi dengan dua kaki yang menyasar pada potensi hidrokarbon di struktur Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2.

Saat ini, SKK Migas dan Premier Oil Tuna B.V. tengah melakukan koordinasi terkait dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk dapat menghitung secara terukur besaran cadangan hidrokarbon di struktur SL dan KL.

Yang jelas, temuan cadangan di struktur SL dan KL ini sangat berpotensi menjadi temuan migas ekonomis pertama yang dapat berproduksi di Cekungan Natuna Timur.

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah memburu cadangan migas dengan jumlah yang besar yang masih tersimpan di Indonesia bagian Timur.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan kementerian telah menugaskan tim eksplorasi yang dibantu oleh beberapa tenaga ahli berpengalaman untuk mengintegrasikan data daerah-daerah yang berpotensi untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Dia menjelaskan bahwa daerah yang menjadi fokus utama eksplorasi saat ini berada di Indonesia bagian timur yakni Buton, Timor, Seram, Warin, dan Aru.

"Diperkirakan cadangan untuk lima lokasi prospektif tersebut dapat mencapai 9,8 miliar barel setara minyak," ujarnya dalam Pertamina Energy Webinar 2021: Energizing Your Future, Selasa (7/12/2021).

Ego menuturkan, potensi migas di Indonesia masih sangat besar mengingat baru sebanyak 20 cekungan yang baru berproduksi, sedangkan 8 cekungan telah dilakukan pengeboran tetapi belum berproduksi.

Sampai dengan Agustus 2021, total wilayah kerja migas di Indonesia baru mencapai 175 WK yang terdiri atas 96 WK produksi dan 79 WK eksplorasi.

Sementara itu, per Januari 2021, cadangan minyak terbukti sebanyak 2,44 Bbo (billion barrel oil) dan gas mencapai 52,5 Tcf (trillion cubic feet).

Kendati demikian, Kementerian ESDM mencatat masih terdapat 70 cekungan yang sampai dengan saat ini masih belum terjamah dan masih berpotensi sangat besar terhadap cadangan migas Indonesia. "Eksplorasi terus ditingkatkan dengan upaya yang lebih besar," kata Ego.

Sementara itu, SKK Migas memproyeksikan realisasi kegiatan pengeboran sumur eksplorasi pada tahun ini akan lebih rendah dari target yang direncanakan sebelumnya.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas A. Rinto Pudyantoro mengatakan pandemi Covid-19 masih berdampak terhadap kegiatan di sektor hulu migas, sehingga sejumlah kegiatan terpaksa harus ditunda ke tahun depan.

SKK Migas menargetkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 48 sumur. Namun, sampai dengan Oktober, realisasi pengeboran sumur eksplorasi baru mencapai 26 sumur. "Info terbaru targetnya sampai akhir tahun 36 sumur," katanya kepada Bisnis, Rabu (1/12/2021).

Berdasarkan data SKK Migas, apabila jumlah pengeboran sumur eksplorasi pada tahun ini hanya mencapai 36 sumur, maka jumlah tersebut tercatat sama dengan realisasi pada tahun lalu.

Sepanjang tahun ini, SKK Migas telah merencanakan aktivitas utama seperti studi G&G sebanyak 116 kegiatan, seismik 2D seluas 4.56 kilometer, kegiatan seismik 3D dengan luas 1.548 km persegi, dan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 616 sumur.

Sementara itu, untuk kegiatan workover sepanjang tahun ini direncanakan mencapai 615 sumur dan kegiatan well service sebanyak 26.431 kegiatan. "Pandemi salah satu sebabnya. Beberapa yang lain sliding ke tahun berikutnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti*

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.