Pengembangan di Tangguh LNG Dimulai Tahun Depan

Ada potensi penambahan gas sebanyak 1,3 triliun kaki kubik (Tcf) dari Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS.

Muhammad Ridwan & Zufrizal

30 Agt 2021 - 15.14
A-
A+
Pengembangan di Tangguh LNG Dimulai Tahun Depan

Fasilitas yang ada di Tangguh LNG.-Istimewa

Bisnis, JAKARTA — BP akan melakukan pengembangan Lapangan Ubadari dan Vorwata carbon capture utilization and storage (CCUS) Tangguh LNG di Papua Barat mulai 2022 setelah sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyetujui rencana pengembangan proyek tersebut.

BP Regional President Asia Pacific Nader Zaki mengatakan bahwa front-end engineering and design (FEED) untuk Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS akan dimulai pada pertengahan 2022. Tahap itu akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan SKK Migas dan para mitra Tangguh dengan estimasi penyelesaian pekerjaan pada 2026 setelah keputusan investasi akhir.

“Persetujuan rencana pengembangan ladang Ubadari dan Vorwata CCUS adalah bentuk kepercayaan terhadap proyek Tangguh LNG dan juga wujud komitmen berkelanjutan kami untuk berinvestasi di Indonesia,” jelasnya melalui siaran pers, Senin (30/8/2021).

FEED adalah jenis tahapan desain enjinering yang dikembangkan berdasarkan desain konseptual yang dapat berupa pra-FEEd atau pun studi kelayakan. FEED digunakan sebagai dasar detail engineering design,  final investment decision, dan perkiraan total biaya investasi yang akurat. Dokumen FEED juga mencakup estimasi jadwal pengerjaan, spesifikasi teknis serta material utama. Umumnya dokumen FEED akan digunakan untuk tender proyek engineering, production, and construction.

Sementara itu, BP Executive Vice President for Gas & Low Carbon Energy Dev Sanyal menjelaskan bahwa pihaknya memperkirakan ada potensi penambahan gas sebanyak 1,3 triliun kaki kubik (Tcf) dari Lapangan Ubadari dan Vorwata CCUS.

Pengembangan lapangan Ubadari merupakan langkah percepatan setelah melalui program appraisal yang sukses dan akan diproduksi melalui instalasi tanpa awak yang terhubung dengan pipa lepas pantai ke fasilitas gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Tangguh.

Sementara itu, pengembangan CCUS Vorwata akan menginjeksikan kembali sekitar 25 juta ton CO2 ke reservoir Vorwata untuk mengurangi sebagian besar emisi karbon dan memberikan tambahan produksi gas melalui enhanced gas recovery (EGR).

Injeksi CO2 ini akan mengurangi hingga 90 persen CO2 dari reservoir yang saat ini dilepas ke udara, atau hampir setengah dari emisi Tangguh LNG.

“Pengembangan ini menunjukkan bahwa Tangguh merupakan proyek strategis dalam portofolio BP. Ubadari merupakan wujud nyata dari fokus usaha kami dalam pengembangan gas, sedangkan proyek Vorwata CCUS-EGR akan menjadi tonggak penting bagi BP untuk dapat berkontribusi terhadap tujuan mengurangi emisi,” ujarnya.

To Boost Oil and Gas Reserves, BP Adds Investment of US $ 4 Billion - MEDIA  MONITORING OIL AND GAS

Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd. (100% milik bp). Anak perusahaan lain milik BP lainnya dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd.–sehingga membuat BP memiliki 40,22% kepemilikan di Tangguh LNG

Mitra-mitra kerja lainnya:
MI Berau B.V. (16.30%)
CNOOC Muturi Ltd. (13.90%)
Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23%)
KG Berau Petroleum Ltd (8.56%)
KG Wiriagar Petroleum Ltd. (1.44%)
Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7.35%)

Tangguh mulai berproduksi pada 2009, hanya empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari pemerintah. Kini, Tangguh telah beroperasi sesuai kapasitasnya, dan pengembangan sedang berlangsung untuk menambah satu kilang LNG baru (Train 3) lagi di Tangguh.

INVESTASI RP2,96 TRILIUN

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan bahwa tambahan cadangan dari kedua lapangan tersebut membuat reserve replacement ratio tahun 2021 menjadi 100%. Artinya, SKK Migas dapat menjaga seluruh cadangan yang dikonsumsi tahun 2021, digantikan oleh cadangan baru.

Pada tahun 2021, industri hulu migas direncanakan memproduksikan minyak dan gas sebesar 625 juta barel setara minyak. 

Untuk menggantikan cadangan yang diproduksikan demi menjaga kesinambungan kegiatan produksi pada masa depan, setiap tahun SKK Migas memastikan adanya penambahan cadangan, melalui evaluasi plan of development (POD) minimal sebesar yang diproduksikan. 

Sampai awal Agustus 2021, telah ada 18 POD yang disetujui, dengan penambahan cadangan 492,82 juta barel setara minyak (78,8% dari cadangan yang dikonsumsi).

Berdasarkan POD tersebut ,Lapangan Ubadari dan Vorwata EGR akan memproduksikan gas sebesar 1.269 Bscf dan kondensat sebesar 3,77 MMstb, yang akan diproduksikan sampai masa akhir kontrak bagi hasil pada tahun 2035. Nilai investasi di Lapangan Ubadari dan Vorwata akan mencapai sekitar US$ 2,04 miliar atau setara dengan Rp 29,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.