Sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter terbukti efektif merebut kendali inflasi, yang pada bulan lalu telah berada di kisaran target bank sentral, yakni 3% plus minus 1%.
Penebalan bantalan sosial oleh otoritas fiskal dan keputusan mengetatkan suku bunga acuan lebih awal terbukti efektif menjaga gerak inflasi di angka 4% (year-on-year/YoY) pada bulan lalu, terendah sepanjang 2023.
Akan tetapi, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih dihadapkan pada tekanan daya beli masyarakat. Hal itu tecermin dari data inflasi inti yang terus menurun menjadi 2,66% (YoY) pada bulan lalu. (Lihat infografik)
Kondisi ini patut diwaspadai oleh pemangku kebijakan, mengingat inflasi komponen inti menggambarkan kondisi riil daya beli masyarakat dan berkorelasi erat dengan aktivitas konsumsi yang menjadi mesin utama penggerak ekonomi.