Bisnis, JAKARTA - Impor gandum Indonesia 2024 diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan bertumbuhnya pasar produk olahan gandum seperti biskut hingga mi instan. Terus tingginya harga beras di dalam negeri disebut turut mendongkrak permintaan komoditas tersebut.
Indonesia setidaknya telah menjadi salah satu importir utama gandum di dunia. World's Top Exports misalnya menyebut Indonesia menjadi negara importir terbesar dunia pada 2022 dengan nilai perdagangan hingga US$3,81 miliar, menggenggam 5,3% dari total impor gandum dunia. Posisinya bahkan mengangkangi Mesir US$3,8 miliar, China US$3,78 miliar dan Turkiye US$3,34 miliar.
Berdasarkan laporan statistik, impor gandum ke Indonesia menyentuh US$3,34 miliar atau sekitar US$52,5 triliun sepanjang Januari - November 2023. Nilai transaksi ini turun dibandingkan dengan 2022 yang menyentuh US$3,79 miliar ekuivalen Rp59,6 triliun, dipengaruhi oleh gejolak harga di pasar global akibat konflik Rusia - Ukraina.
Kendati demikian, Badan Pusat Statistik mencatat volume impor gandum Indonesia selama 11 bulan 2023 mencapai 9,47 juta ton, naik sekitar 74.974 ton dari total impor 2022 di level 9,40 juta ton. Volume tersebut akan lebih tinggi bila ditambah dengan laporan Desember 2023.