Bisnis, JAKARTA — Laju penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kini mulai memecah rekor-rekor baru lagi berpotensi berlanjut hingga akhir tahun ini, meski pasar global justru ditandai oleh koreksi yang dalam. Kondisi makroekonomi Indonesia yang solid menjadi penopangnya.
IHSG ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) pada Selasa (13/9) lalu di level 7.318,02. Sehari setelahnya, IHSG terkoreksi seiring aksi profit taking investor. Namun, hari ini, Kamis (15/9) penguatan kembali terjadi.
IHSG hari ini ditutup di level 7.305,60. Memang level penutupan ini tidak sampai mengalahkan rekor yang dicapai 2 hari lalu. Namun, secara intraday atau periode perdagangan sepanjang hari ini, IHSG sejatinya sudah sempat menyentuh level ATH baru, tepatnya 7.377,50.
Posisi tersebut dicapai di awal sesi kedua hari ini, meski akhirnya disusul oleh pelemahan yang cukup tajam jelang penutupan. Sepanjang hari ini, ada 268 saham yang mencetak penguatan, sedangkan 283 lainnya melemah. Sementara itu, ada 154 emiten yang stagnan.