Pensiun Dini PLTU Batu Bara dan Bayangan Lonjakan Kemiskinan

Di balik rencana pensiun dini PLTU batu bara juga ada potensi lonjakan kemiskinan yang ikut membayangi program tersebut. Pemerintah kini tengah berupaya untuk mengantisipasi peningkatan kemiskinan akibat program pensiun dini PLTU batu bara tersebut lewat alokasi pendanaan JETP.

Ibeth Nurbaiti

21 Mei 2023 - 15.13
A-
A+
Pensiun Dini PLTU Batu Bara dan Bayangan Lonjakan Kemiskinan

PLTU Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat. Pemerintah melalui Kementerian ESDM setidaknya mengusulkan PLTU Cirebon, PLTU Pelabuhan Ratu dan PLTU Paiton masuk dalam program pensiun dini bersama 30 PLTU lainnya. Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis, JAKARTA — Rencana penghentian operasi alias pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara menjadi salah satu program transisi energi yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target nol emisi karbon (net zero emission/NZE).

Dengan adanya dukungan komitmen pendanaan dari sejumlah negara dan swasta lewat mekanisme kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), diharapkan pencapaian NZE yang sejatinya ditargetkan pada 2060 bisa terealisasi lebih cepat atau pada 2050.

Terlebih, Indonesia memiliki potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) yang sangat melimpah, mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, hingga laut yang totalnya mencapai 3.686 gigawatt (GW). Setidaknya, potensi EBT tersebut bisa menjadi modal kuat sekaligus titik tumpu bagi Indonesia untuk beralih menggunakan energi yang lebih bersih.

Baca juga: Menanti Kepastian ADB untuk Pensiun Dini PLTU Cirebon 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.