Bisnis, JAKARTA — Penyaluran pinjaman industri financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) ke sektor produktif mengalami tren penurunan.
Padahal dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi 2023–2028, disebutkan bahwa potensi pembiayaan UMKM di Indonesia masih sangat besar dan pemain fintech P2P lending diharapkan menjadi salah satu pendorong pembiayaan terhadap UMKM.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman fintech ke sektor produktif menjadi Rp6,48 triliun pada Januari 2024. Catatan itu mengalami penurunan 8,45% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kucuran pinjaman tersebut menyusut dibandingkan posisi Januari 2023 senilai Rp7,08 triliun.
Adapun berdasarkan data Statistik P2P Lending Periode Januari 2024, persentase penyaluran pinjamana ke sektor produktif hanya mengambil porsi 29,40% terhadap total penyaluran pinjaman. Secara keseluruhan, industri fintech P2P lending menyalurkan pinjaman senilai Rp22,07 triliun pada bulan pertama tahun ini, naik 17,79% yoy dari sebelumnya Rp18,74 triliun.