Penyebab Harga Telur hingga Minyak Goreng Naik Jelang Iduladha

Komoditas pangan seperti telur, daging ayam, daging sapi hingga minyak goreng disebut masih mengalami lonjakan harga sepekan sebelum Iduladha 1444H. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menjelaskan penyebab kenaikan tersebut.

Rayful Mudassir

22 Jun 2023 - 19.38
A-
A+
Penyebab Harga Telur hingga Minyak Goreng Naik Jelang Iduladha

Pedagang saat memegang dua butir telur./Bisnis

Bisnis, JAKARTA - Komoditas pangan seperti telur, daging ayam, daging sapi hingga minyak goreng disebut masih mengalami lonjakan harga sepekan sebelum Iduladha 1444H. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menjelaskan penyebab kenaikan tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan menjelaskan bahwa telur ayam, daging ayam, daging sapi hingga minyak goreng masih bertahan tinggi melebihi harga eceran tertinggi (HET). 

Telur ayam misalnya masih dihargai Rp31.000 - Rp32.000 per kg, melenceng jauh dari HET 27.000 per kg. Diikuti daging ayam tembus Rp40.000 per kg. Padahal HET komoditas ini Rp26.750 per kg. Kalangan pedagang pasar menyebut tiga penyebab utama tingginya harga komoditas pangan di tanah air.

Baca juga: Deg-Degan Melirik Harga Pangan

Pertama, lonjakan harga disebabkan oleh el-Nino yang melanda sebagian wilayah Indonesia. Faktor cuaca ini berpengaruh terhadap produksi di petani hingga menyebabkan penurunan pasokan di tingkat domestik.

“Kedua, efek menjelang Iduladha. Walaupun permintaannya tinggi namun tidak signifikan. Namun perlu diimbangi dengan suplai dan demand,” katanya, Kamis (22/6/2023). 

Alasan ketiga menurut Ikappi adalah isu keberpihakan kementerian teknis seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional. Asosiasi mendorong pemerintah melibatkan seluruh stakeholder dalam membuat kebijakan tertentu. 


“Dari hulu - hilir perlu ada perbaikan luar biasa. Tidak bisa juga kita [hanya] harapkan dengan pembantu Presiden,” tuturnya. 

Pedagang merapikan daging sapi di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Senin (30/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha 


Pemerintah diharapkan untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Terlebih pemulihan Covid-19 mendongkrak permintaan konsumsi dari masyarakat.


DAFTAR HARGA PANGAN

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Kamis (22/6/2023) pukul 08.05 WIB, bahan pangan yang mengalami kenaikan harga dibandingkan sepekan yang lalu. 

Beras premium naik 1,40 persen jadi Rp13.730 per kg. Selain itu, harga bawang putih juga tercatat naik pada hari ini sebesar 3,37 persen menjadi Rp38.620 per kg. Harga bawang merah juga naik 0,53 persen jadi Rp38.980 per kg.

Kenaikan harga juga terjadi cabai merah keriting yang naik 4,27 persen jadi Rp35.650 per kg dan harga cabai rawit merah naik 3,29 persen jadi Rp41.110 per kg, 

Kemudian, harga daging ayam ras naik 1,35 persen jadi Rp38.310 per kg, telur ayam naik 3,03 persen jadi Rp31.280 per kg, gula konsumsi naik 1,31 persen jadi Rp14.700 per kg dan harga tepung terigu curah naik 1,36 persen jadi Rp11.170 per kg.


Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,17 persen jadi Rp17.990 per kg, harga ikan kembung juga naik 1,88 persen jadi Rp40.010 per kg, dan harga garam naik 5,88 persen jadi Rp12.070 per kg.

Harga minyak goreng curah juga naik 1,14 persen dibandingkan pekan lalu jadi Rp15.070 per kg. Harga kedelai biji impor naik 1,02 persen menjadi Rp13.140 per kg dan harga ikan bandeng naik 6,05 persen jadi Rp36.610 per kg.

Sementara itu, harga bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah daging sapi murni naik 0,67 persen jadi Rp134.390 per kg dan harga jagung peternak turun 1,42 persen jadi Rp6.230 per kg. (Widya Islamiati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rayful Mudassir

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.