Bisnis, JAKARTA – Ancaman pangan dan kenaikan harga yang diprediksi terjadi sejak awal perang Rusia-Ukraina kini mulai terasa. Rumah tangga di negara-negara jazirah Arab dan kawasan Afrika Utara mulai merasakan kenaikan harga pangan akibat kemacetan rantai pasok.
World Food Programme telah memperingatkan bahwa ketahanan masyarakat di kawasan ini berada pada titik nadir. World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia (didirikan FAO pada 1960. Bermarkas besar di Kota New York. WFP memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan jangka panjang untuk program pangan di negara-negara berkembang.
WFP merupakan agensi yang didanai secara sukarela, bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi. Program-program WFP menekankan pada pengembangan pelayanan masyarakat untuk mempromosikan program pangan. Organisasi ini dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2020.
WFP menyebutkan lonjakan harga pangan global tercatat lebih dari 50 persen dari pertengahan 2020. Dampak lebih parah terjadi di Afrika Utara lantaran kekeliruan dalam manajemen ekonomi, kekeringan, dan kerusuhan sosial.