Bisnis, JAKARTA - Berkurangnya jumlah tenaga kerja di sektor migas global bakal mendorong penguasa pasar dunia mempercepat langkah peralihan ke energi bersih.
Karir di sektor migas memang termasuk yang paling mentereng di samping profesi lainnya mengingat tawaran gaji yang sangat tinggi. Hal itu karena pekerjaan ini membutuhkan latar belakang pendidikan spesifik, kemampuan teknik yang mumpuni, dan risiko kerja yang tinggi.
Ketika banyak lulusan sarjana membidik korporasi migas demi masa depan yang lebih baik, sebuah studi menunjukkan bahwa perusahaan migas dunia kehilangan sekitar 700.000 pekerjanya akibat PHK sepanjang dalam 6 tahun terakhir, turun hingga 20 persen, dikutip dari The New York Times pada Senin (27/2/2023).
McKinsey & Company menunjukkan adanya 125.000 pekerjaan eksplorasi, produksi, dan pemipaan minyak yang hilang di Houston, Texas, salah satu jantung migas dunia.