Bisnis, JAKARTA - Kenaikan harga batu bara masih menjadi menopang utama kinerja emiten pertambangan. Hal itu tercermin dari kinerja PT Adaro Energy Tbk. dan PT Bumi Resources Tbk., yang terus bertumbuh hingga kuartal III/2021.
Kedua emiten yang memiliki volume penjualan batu bara terbesar itu mampu membukukan kinerja yang cemerlang, bahkan ketika produksi dan volume penjualan menurun. Tengok saja Adaro Energy yang mampu membukukan pendapatan usaha US$2,57 miliar, tumbuh 31 persen year-on-year (YoY) dari US$1,95 miliar pada periode yang sama 2020.
Emiten berkode ADRO itu pun berhasil mengantongi laba bersih US$420,9 juta per September 2021. Raihan tersebut melonjak 284,81 persen (YoY) dari sebelumnya US$109,38 juta.
Meskipun dari sisi operasional, produksi ADRO secara tahunan turun 4 persen menjadi hampir 40 juta ton batu bara. Sementara itu, volume penjualan dalam 9 bulan 2021 turun 5 persen secara tahunan menjadi 38,86 juta ton.