Bisnis, JAKARTA - Optimisme pemulihan global kian terkikis oleh prospek melambatnya ekonomi global dan inflasi yang lebih cepat pada 2023. Krisis energi hingga tekanan di pasar keuangan menjadi pemicunya.
Pada saat yang sama, Federal Reserve tidak akan mengerem langkahnya untuk menaikkan suku bunga acuan. Alarm resesi global makin kencang diungkapkan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pertemuan tahunan badan pemberi pinjaman dunia di Washington pada Senin (10/10/2022).
Dalam pidato di Georgetown University pada pekan lalu, Georgiva juga telah mengatakan bahwa IMF akan mengumumkan pemangkasan prospek ekonomi global tahun 2023 dalam acara tahunan tersebut.
Tekanan ekonomi terjadi di seluruh kawasan, termasuk negara dengan ekonomi maju. Roda perekonomian di wilayah Eropa melambat karena harga gas alam melonjak. Sementara itu, perlambatan ekonomi China juga terjadi karena kebijakan zero covid dan volatilitas di sektor perumahan.