Perjalanan Jauh via Kapal Laut, Moda yang Dipandang Sebelah Mata

Tidak seperti angkutan darat dan udara, transportasi laut menjadi alternatif terakhir perjalanan jarak jauh apabila keduanya belum terjamah.

Jaffry Prabu Prakoso

15 Apr 2024 - 21.11
A-
A+
Perjalanan Jauh via Kapal Laut, Moda yang Dipandang Sebelah Mata

Sejumlah pemudik berada di dalam geladak Kapal Motor KM Dobonsolo tujuan Semarang di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA – Kabar duka diterima Sarah Mautia. Sang nenek sudah berpulang. Dia buru-buru membuka aplikasi penyedia jasa tiket pesawat terbang melalui telepon pintar.

Ibu dua orang anak ini langsung menutup rapat-rapat kemungkinan pulang ke kampung halaman di Aceh menggunakan transportasi udara. 

Saat itu tepat berakhirnya tahun 2023. Libur panjang ditambah waktu yang dadakan membuat harga tiket melambung tinggi. Opsi lain Sarah cari.

Setelah riset dengan berselancar di internet, Sarah dan keluarga memutuskan untuk menggunakan kapal laut. Transportasi yang tak pernah dia pikirkan selama ini.

“Ini baru pertama kali kami sekeluarga pergi jarak jauh menggunakan kapal laut. Biasanya untuk penyeberangan saja,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/4/2024).

Baca juga: Mengantisipasi Padat Arus Balik di Penyeberangan Sumatera ke Jawa

Bayang-bayang kekhawatiran menghantui Sarah memakai jasa transportasi laut. Mulai dari guncangan hebat yang buat mabuk laut, disesaki orang-orang yang juga memilih kapal, hingga toilet yang kurang bersih.

Belum lagi aktivitas seperti apa yang akan dilakukan kedua anaknya yang masih balita di dalam kapal. Maklum, perjalanan kapal dengan nama KM Kelud ini dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ke Pelabuhan Belawan, Medan memakan waktu tiga hari. Di usia yang sedang aktif, pasti kegiatan yang sama akan membuat bosan.

Nyatanya semua yang dibayangan Sarah salah. Di dalam kapal ada tempat bermain anak. Pengguna transportasi laut ramai tetapi tidak sesak. Guncangan kapal minim. Yang paling penting, kamar mandi bersih. 



Memilih tiket kelas 2A, warga Depok, Jawa Barat ini mengaku sangat nyaman pulang kampung menggunakan kapal. Kedua anaknya juga mengaku lebih seru pergi jauh via transportasi laut. 

Sarah merasa orang-orang perlu mengenal lebih dekat dengan kapal laut. Dia merasa sayang jika transportasi yang tak kalah nyaman dan aman dengan moda darat serta udara ini kalah pamor. 

Oleh karena itu, dia tidak mau melewatkan momen ini dengan mengabadikannya dan berbagi melalui Youtube miliknya dengan nama BS Production.

Baca juga: Langkah Taktis Pemerintah Amankan Arus Balik Lebaran 2024

“Mungkin [pemerintah] perlu lebih sosialisasi lagi. Karena di umur saya yang segini, saya baru tahu kapal laut senyaman ini. Karena dari kecil aku sering bolak-balik ke Aceh. Yang dibayangan itu tidak nyaman, rame, dan bau tetapi ternyata tidak seperti itu,” jelasnya.

Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) Tri Andayani mengatakan bahwa Kapal Pelni saat ini tidak hanya sekedar transportasi untuk penyeberangan antarpulau, melainkan juga merupakan moda yang sangat dibutuhkan masyarakat di negara kepulauan seperti negara Indonesia.

“Kapal Pelni berperan sebagai penghubung antarpulau-pulau yang dapat memudahkan interaksi orang antarpulau sehingga dapat meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan berbangsa dan bernegara,” katanya kepada Bisnis

Anda menjelaskan bahwa mudik atau pergi jauh menggunakan kapal laut masih bisa dieksplorasi lebih jauh. Banyak hal yang dapat dikembangkan, baik sebagai kapal yang melayani penumpang maupun kapal yang melayani barang/logistik nasional.

“Seperti misalnya pada kapal penumpang Pelni menawarkan paket-paket layanan tambahan, seperti paket meeting on board, paket city tour, paket wisata bahari, dan paket perlengkapan tidur & mandi kepada para penumpang dalam 2 tahun terakhir ini. Dan ternyata paket-paket layanan ini banyak diminati oleh para penumpang,” jelasnya.



Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menuturkan bahwa transportasi laut kurang dilirik masyarakat untuk mudik atau pergi jauh.

Menurutnya, setiap moda punya segmen tersendiri. Kapal laut tepat dipilih untuk segmen masyarakat menengah ke bawah bila mudik antarpulau. Apabila punya dana lebih, Deddy yakin pemudik akan lebih pilih pesawat karena waktunya lebih cepat.

“Angkutan laut tidak akan bisa bersaing dengan moda darat sebagai moda alternatif, kecuali jalan darat belum tersedia. Pasti masyarakat akan pilih kapal laut,” ungkapnya kepada Bisnis.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati meminta agar penyedia jasa pelayaran tetap memerhatikan faktor keselamatan dan keamanan penumpang. 

“Faktor cuaca juga sangat penting sehingga kami mengimbau kepada operator agar tidak memaksakan diri berlayar jika cuaca tidak mendukung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Asteria Desi Kartikasari
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.