Pertahanan Keamanan Jadi Kunci Pengelolaan Migas di Tapal Batas

Perlu adanya pembenahan serta paradigma baru dalam kebijakan pengelolaan migas di wilayah perbatasan, apalagi, sektor migas acapkali menjadi pemicu konflik di wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Ibeth Nurbaiti

21 Feb 2022 - 17.30
A-
A+
Pertahanan Keamanan Jadi Kunci Pengelolaan Migas di Tapal Batas

Sejumlah kapal Bakamla mengikuti sailing pass di Laut Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (15/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis, JAKARTA — Sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia yang tersebar di berbagai lokasi, terutama di wilayah tapal batas menjadi salah satu faktor sulitnya cadangan tersebut dikelola. 

Perlu adanya pembenahan serta paradigma baru dalam kebijakan pengelolaan migas di wilayah perbatasan, apalagi, sektor migas acapkali menjadi pemicu konflik di wilayah yang berbatasan dengan negara lain.

Seperti halnya kegiatan operasional migas di Natuna yang kemudian diprotes oleh China. Pemerintah negara itu secara resmi mendesak Pemerintah Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah gugusan pulau tepi Laut China Selatan, atau yang sejak 2017 disebut Laut Natuna.

Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L. Purba, menjelaskan sumber kekayaan alam di perbatasan, termasuk minyak dan gas bumi (migas) merupakan bagian dari sumber daya nasional yang harus dapat difungsikan sewaktu-waktu sebagai komponen pendukung dalam sistem pertahanan nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.