Bisnis, JAKARTA - Natal dan Tahun Baru 2023 menjadi momentum terakhir bagi maskapai penerbangan untuk meraup cuan di penghujung tahun meski harga tiket pesawat masih cukup tinggi akibat berkurangnya armada burung besi dalam negeri.
Selain Lebaran Idulfitri, Nataru menjadi agenda penting bagi industri aviasi termasuk di dalam negeri untuk mengoptimalkan pemasukan perusahaan. Sebab, masyarakat umumnya melakukan perjalanan atau berlibur ke beberapa daerah wisata jelang pergantian tahun.
Kendati demikian, permintaan yang tinggi secara langsung berdampak pada meningkatnya harga tiket pesawat. Terlebih, saat ini jumlah maskapai yang beroperasi masih rendah dibandingkan dengan prapandemi. Kementerian BUMN sempat menyebut RI kekurangan 200 unit pesawat.
Melihat situasi tersebut, pemerintah mendorong maskapai penerbangan dalam negeri melakukan penambahan jumlah pesawat hingga promo harga tiket seiring dengan tingkat permintaan angkutan udara yang naik selama periode Nataru.