Bisnis, JAKARTA - Meski mencatat pertumbuhan tinggi, 5,44 persen secara tahunan pada Juli 2022, perekonomian Indonesia belum sehat betul. Masih banyak pula shock yang harus dihadapi. Kenaikan harga komoditas pangan dan energi yang bergejolak, hingga pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan negara maju, dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas perekonomian di dalam negeri, khususnya dampak ke tingkat inflasi di dalam negeri.
Tak bisa dipungkiri, inflasi kini menghantui perekonomian negara dan dunia. Indonesia pun tetap harus siaga sambil memulihkan diri dari “luka” dampak pandemic yang belum mongering benar.
Seperti dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, lonjakan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan energi di tingkat global menjadi tantangan utama bagi perekonomian domestik.
Terlebih, perekonomian dunia diperkirakan akan menurun, menuju resesi, bahkan bisa menimbulkan stagflasi di banyak negara.