Bisnis, JAKARTA – Bank Dunia pada awal 2023 mengingatkan tentang perlambatan pertumbuhan global yang relatif dalam. Pertumbuhan global 2023 diprediksi melambat menjadi 1,7 persen, lebih rendah dibandingkan prediksi enam bulan sebelumnya yang masih berada di kisaran 3 persen. Kondisi ekonomi yang rapuh membuat setiap perkembangan baru yang merugikan dapat mendorong ekonomi global jatuh ke jurang resesi. Indonesia diprediksi tetap tumbuh tinggi walau tidak mencapai target 5,3 persen.
Hal terburuk terhadap perekonomian global bisa terjadi jika inflasi melonjak lebih tinggi dari perkiraan, lantas terjadi kenaikan suku bunga yang tiba-tiba untuk menahan infalsi yang longsor. Begitu juga jika pandemi Covid-19 bangkit kembali, atau jika ketegangan geopolitik meningkat seketika.
Jika perekonomian global 2023 diproyeksikan tumbuh 1,7 persen, pada 2024 pertumbuhan ekonomi dunia hanya beringsut naik ke posisi 2,7 persen.
Konsekuensi dari proyeksi yang muram itu, pada 2023 pertumbuhan di 95 persen negara maju direvisi turun. Proyeksi di hampir 70 persen pasar dan negara berkembang juga mengalami revisi.