Binsis, JAKARTA— Meski di tengah tren penurunan harga komoditas batu bara, calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencoba peruntungan untuk memperoleh dana segar melalui penawaran umum perdana saham atau IPO/ Initial Public Offering.
Calon emiten sektor batu bara yang akan menyandang kode saham CUAN tersebut juga ditantang dengan situasi pasar batu bara ekspor ke China yang sedang menggelisahkan. Menurut laporan dari firma konsultan Fengkuang Coal Logistic yang dipublikasi Bloomberg, harga batu bara termal di China telah mengalami penurunan trendahnya dalam setahun terakhir.
Menurut laporan yang sama, penyebab situasi tersebut adalah tingginya stok batu bara di China darata. Stok yang tinnggi tidak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah setempat yang agresif mengamankan pasokan batu bara dalam beberapa bulan terakhir. Sayangnya, gerak agresif itu tidak disertai dengan terjaganya permintaan dari sektor industri.
Meski begitu, sebenarnya tahun lalu perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu tersebut sempat mendapat angin segar. Meskipun belu merilis laporan tahunannya, penjualan CUAN pada sembilan bulan awal 2022 telah menembus Rp913,52 miliar. Angka tersebut bahkan melampau nilai penjualan sepanjang tahun pada 2021 sebesar Rp402,47 miliar.