Perwira Polisi Dikeroyok Pemuda Pancasila, Begini Kondisi Korban

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi mengaku miris atas perwira menengah (pamen) Kepolisian dikeroyok oleh massa Pemuda Pancasila (PP) saat unjuk rasa di depan Gedung DPR/DPD/MPR, Senayan,  Jakarta, Kamis. Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Y

Saeno

26 Nov 2021 - 17.44
A-
A+
Perwira Polisi Dikeroyok Pemuda Pancasila, Begini Kondisi Korban

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjenguk Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali yang sedang menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Kamis (25/11/2021)./Antara/Handout

Bisnis, JAKARTA - Seorang perwira Polri menjadi korban penganiayaan saat massa ormas Pemuda Pancasila menggelar unjuk rasa memprotes pernyataan politisi PDIP Junimar Girsang. Kasus penyerangan terhadap perwira Polri itu membuat Dirlantas Polri marah. Pelaku penganiayaan telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali mengalami luka serius pada bagian kepala akibat penganiayaan oleh massa ormas Pemuda Pancasila (PP). Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Kompol Yayok Witarto, Jumat (26/11/2021), AKBP Dermawan kini ditangani tim dokter spesialis.

"Setelah ditangani di Instalasi Gawat Darurat, kemudian dilakukan serangkaian pemeriksaan termasuk CT Scan. Dia mengalami luka di bagian kepala. Saat ini pasien mendapatkan perawatan di ruang perawatan khusus," kata Yayok.

Yayok Witarto juga meluruskan informasi mengenai kondisi Dermawan Karosekali yang sebelumnya disebut mengalami luka robek pada bagian perut.

"Enggak ada luka robek di perut. Luka di daerah kepala. Kemarin, sudah dilakukan tindakan untuk perbaikan luka di bagian kepala. Mudah-mudahan secepatnya kalau kondisinya terus membaik sudah bisa pulang," ujar Yayok.

Yayok mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan kepastian kapan AKBP Dermawan Karosekali dapat pulang dari RS Polri Kramat Jati.

"Kita belum bisa menyimpulkan, yang jelas ada trauma dan saat ini memerlukan penanganan oleh beberapa doker spesialis," tutur Yayok.

Polisi Amankan Tersangka

Polisi telah mengamankan satu anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) berinisial RC terkait kasus penganiayaan perwira Polri tersebut. RC menjadi tersangka pertama atas dugaan pengeroyokan terhadap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali saat unjuk rasa yang berakhir ricuh pada Kamis (25/11/2021) sore.

"Satu orang ditetapkan sebagai tersangka karena pemukulan terhadap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, Pasalnya 170 KUHP," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Jumat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (depan, kedua dari kiri) dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat (depan, kedua dari kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan anggota Pemuda Pancasila (PP) dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (25/11/2021)./Antara-Fianda Sjofjan Rassat 

Zulpan mengatakan saat ini RC masih menjalani pemeriksaan intensif. Tidak tertutup kemungkinan penyidik menetapkan tersangka lain pada perkara pengeroyokan tersebut.

"Tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka lain karena dari rekaman yang kami miliki hasil kejadian di lapangan saat terjadi pemukulan anggota Polda Metro Jaya itu dilakukan tak sendiri," ujar Zulpan.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan 15 anggota Pemuda Pancasila sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam ketika berunjuk rasa. Zulpan mengungkapkan total ada 21 orang yang ditangkap terkait unjuk rasa anarkis itu. Sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan lantaran membawa senjata tajam.
Kelimabelas tersebut dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam.

Satu orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan lantaran terlibat pengeroyokan dengan persangkaan Pasal 170 KUHP.

Lima orang lainnya dipulangkan karena tidak terlibat tindak pidana.

Saat menangkap 15 anggota ormas PP tersebut polisi juga menemukan dua butir peluru tajam kaliber 38 revolver. Pihak Kepolisian akan mengembangkan penyelidikan terkait dugaan kepemilikan senjata api terkait temuan tersebut.

Polisi Miris dan Marah

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi mengaku miris atas perwira menengah (pamen) Kepolisian dikeroyok oleh massa Pemuda Pancasila (PP) saat unjuk rasa di depan Gedung DPR/DPD/MPR, Senayan,  Jakarta, Kamis. Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo meluapkan kemarahan saaat tahu anak buahnya menjadi korban.

Hengki menegaskan dirinya bersahabat dengan Ketua Pemuda Pancasila MPC Jakarta Pusat Royan Chalifah.

"Jujur saja, saya miris, saya bersahabat dengan Ketua PP Jakpus, tetapi anggota kami justru dianiaya oleh rekan-rekan ini," kata Hengki saat meluapkan amarahnya di atas mobil komando PP.

Hengki mengatakan, Kepala Bagian Operasional (KBO) Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali sebagai anggota yang berperan dalam pengamanan aksi, justru dipukuli dan dikeroyok oleh anggota PP.

Padahal, selama berjalannya aksi, aparat Kepolisian tidak melakukan penghalauan atau kekerasan terhadap massa.

"Kami yang melayani rekan-rekan, justru dipukuli, dikeroyok. Apakah ini tujuan rekan-rekan datang kemari? Pamen kami luka-luka. Apakah kami tadi keras sama Anda? Apa menghalangi kegiatan saudara?" kata Hengki geram.

Sementara it, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan kemarahan setelah mengetahui anggotanya dipukuli oleh massa dari organisasi Pemuda Pancasila saat unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis.

"Siapa yang pukul anak buah saya? Sini...kalian sini. Saya komandannya. Siapa yang pukul anak buah saya?" tegas Sambodo di tengah kerumunan massa.

Sambodo meluapkan marahnya ke arah mobil komando Pemuda Pancasila. Dia terlihat geram seraya mengacungkan telunjuknya ke arah mobil pengeras suara.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo marah saat mengetahui anggotanya dipukuli oleh massa dari Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021)./Antara/HO-Dokumentasi Pribadi

Salah satu anggota Pemuda Pancasila yang berada di mobil pengeras suara pun menanggapi amarah Sambodo. "Jangan kasar dengan kami, Pak," kata anggota Pemuda Pancasila tersebut, seperti dikutip Antara.

Massa dari Pemuda Pancasila turun ke jalan di depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejak Kamis siang. Mereka menuntut permintaan maaf dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang.

Sebelumnya, Junimart mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera menertibkan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap terlibat bentrokan serta meresahkan masyarakat.

Pernyataan Junimart Girsang itu merupakan buntut dari insiden bentrokan ormas yang melibatkan PP dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.