Pemutusan hubungan kerja di industri tekstil dan produk tekstil masih berlanjut seiring masih tertekannya sektor tersebut akibat penurunan permintaan dari pasar luar negeri. Di sisi lain, pelaku bisnis dalam negeri harus berhadapan dengan banjirnya produk impor ilegal.
Rayful Mudassir
22 Sep 2023 - 19.41. Bisnis Himawan L Nugraha.jpg)
Pekerja membawa kain di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/12/2021). Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) memproyeksikan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan menurunkan utilisasi industri tekstil hingga 10 persen. Dari sisi industri, pengusaha akan langsung mengalihkan beban kenaikan harga pokok produksi (HPP) ke konsumen. Bisnis/Himawan L Nugraha
Bisnis, JAKARTA - Pemutusan hubungan kerja di industri tekstil dan produk tekstil masih berlanjut seiring masih tertekannya sektor tersebut akibat penurunan permintaan dari pasar luar negeri. Di sisi lain, pelaku bisnis dalam negeri harus berhadapan dengan banjirnya produk impor ilegal.
Tekanan pada sektor ini sudah diprediksi sejak akhir tahun lalu akibat lesunya permintaan. Selain TPT, sejumlah sektor padat karya termasuk furnitur hingga alas kaki turut mengalami penurunan ekspor.
Persetujuan Berlangganan