Bisnis, JAKARTA - Di tengah tingginya fluktuasi pasar saham, kucuran dividen dari emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia menjadi pemanis yang menggiurkan bagi investor. Apalagi, sederet emiten segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mengetok nilai dividen dari laba bersih tahun buku 2023.
Teranyar, emiten laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) memutuskan rasio dividen sebesar 60% dari laba bersih yang mencapai Rp259,87 miliar. Menurut Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi, perseroan konsisten untuk membagikan dividen dengan rasio 60% dari laba bersih, meskipun laba bersih perseroan pada 2023 turun 30,07% secara tahunan.
"Kami melihat pembagian dari dividend payout ratio itu dimungkinkan, karena juga secara saldo kas kami bisa memberikannya pada para pemegang saham, dan ini tidak mengganggu operasional perusahaan," jelas Liana dalam paparan publik, Kamis (18/4).
Atas hasil RUPST itu, Prodia akan menebar dividen senilai Rp155,6 miliar. Apabila menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 937,5 juta saham, dividen per saham yang akan diterima oleh pemegang saham PRDA sebesar Rp165,97 per saham yang mencerminkan yield 4,51% dari harga pasar saham PRDA yang parkir di level Rp3.680.