Bisnis, JAKARTA - Dua indeks acuan bergengsi di Bursa Efek Indonesia tengah mengalami kinerja yang terpuruk sejalan dengan tingginya volatilitas pasar, koreksi harga big caps, dan arus keluar modal asing. Meski begitu, valuasi sejumlah blue chips dinilai atraktif dengan prospek pertumbuhan laba yang menjanjikan sepanjang 2024.
Di lantai bursa, indeks LQ45 dan IDX30 melemah 7,7% dan 10,52% atau underperform terhadap IHSG yang turun 2,39% secara year-to-date. Pelemahan itu dipicu oleh koreksi saham-saham big banks, ditambah TLKM, ASII, dan BREN.
Pada saat yang sama, investor asing melakukan jual bersih di pasar saham Indonesia dengan nilai yang besar sepanjang April-Mei 2024. Alhasil, secara akumulasi, jual bersih investor asing mencapai Rp6,25 triliun per akhir bulan lalu.
Memasuki Juni 2024, arus modal asing diproyeksi masih terbatas lantaran investor masih menunggu sentimen arah kebijakan suku bunga The Fed, perkembangan ekonomi China, tensi geopolitik, dan pergerakan harga komoditas global.