Bisnis, JAKARTA— Harga saham emiten batu bara di pasar modal telah mengalami peningkatan signifikan hingga cenderung mahal saat ini. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatkanya permintaan komoditas energi, termasuk batu bara ketika memasuki musim dingin.
Tidak heran, sektor energi menjadi penggerak pasar utama. IDX Sector Energy meningkat hingga 103,08 persen secara year-to-date (YtD). Kondisi tersebut juga beriringan dengan kenaikan harga komoditas batu bara menjelang akhir tahun. Pada perdagangan Rabu (28/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newscastle ditutup di posisi US$375,6 per ton.
Sebelumnya, pemicu kenaikan harga batu bara adalah rencana Eropa untuk kembali beralih ke bakar fosil tersebut. Rencana itu merespons atas krisis energi yang dialami oleh Banua Biru akibat perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut dan membuat pasokan gas langka.
Kendati harga saham sektor komoditas emas hitam melonjak, namun terdapat beberapa saham yang masih menarik untuk dikoleksi investor. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Fajar Dwi Alfian memproyeksi, tahun depan masih menjadi tahun yang cukup baik bagi emiten batu bara, setidaknya hingga kuartal I/2023.
“Hal ini imbas musim dingin yang akan meningkatkan permintaan komoditas energi, termasuk batu bara,” ujar Fajar kepada Bisnis, dikutip Kamis (29/12/2022).