Bisnis, JAKARTA— Peningkatan suku bunga dinilai berefek negatif terhadap harga saham emiten-emiten rate sensitive. Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini.
Dalam hal ini, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai peningkatan suku bunga berimbas negatif terhadap beberapa sektor saham seperti teknologi, perbankan, properti, hingga otomotif.
“Dari sisi harga saham, kenaikannya jadi terbatas. Kecuali perusahaan membukukan kinerja yang outstanding di kuartal III/2023 mendatang,” kata Martha, dikutip Minggu (22/10/2023).
Dia menilai meskipun terjadi window dressing di akhir tahun, tetapi investor perlu mencermati arah kebijakan The Fed untuk tahun depan akan seperti apa. Apabila nada dari kebijakan The Fed masih Hawkish, maka investor bisa jadi lebih pesimis dengan adanya window dressing.