Bisnis, JAKARTA— Performa emiten batu bara masih kokoh di tengah proyeksi penurunan tajam harga komoditas emas hitam tersebut. Bank Dunia melaporkan bahwa komoditas global diperkirakan mengalami penurunan laju tercepat, dan batu bara mengalami penurunan yang paling dalam.
Berdasarkan laporannya, bank Dunia memprediksi bahwa harga bati bara akan turun 43 persen secara yoy pada 2023. Angka tersebut paling tajam dibandingkan harga komoditas energi lainnya. Selanjutnya pada 2024, harga batu bara akan turun 23 persen secara yoy.
Meski begitu, emiten batu bara pelat merah telah mengantongi performa cukup kokoh. Misalnya saja anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berhasil menjaga kinerja positif dengan pembukuan laba Rp1,2 triliun sepanjang kuartal I/2023.
orporate Secretary PTBA Apollonius Andwie mengatakan,capaian laba bersih didorong oleh peningkatan kinerja operasional perseroan dengan pertumbuhan produksi batu bara sebesar 7 persen secara year-on-year (yoy).