Bisnis, JAKARTA - Minat terhadap aset kripto semakin hari semakin tinggi. Biarpun keuntungan cenderung didapat dari spekulasi, namun jumlah investornya terus bertambah.
Bahkan minat investor terhadap aset kripto tumbuh pesat di Asia Tenggara. Aset kripto dianggap sebagai instrumen alternatif investasi selain komoditas, saham dan emas.
Tak heran jika pertumbuhan industri aset kripto di kawasan tersebut cukup tinggi. Chief Executive Officer (CEO) Litedex Andrew Suhalim mengatakan minat besar atas aset kripto ini juga sangat dirasakan di Indonesia. Hingga tahun 2021, investor aset kripto meningkat hingga 7,4 juta atau naik rerata 162% per tahun sejak 2015.
Tidak hanya investor yang terus bertambah, jumlah perusahana penyedia platform aset digital tersebut juga semakin banyak. Salah satunya Litedex Protocol.
Andrew mengatakan Litadex hadir sebagai platform decentralized pertama di Indonesia dengan orientasi pasar global. "Tren pasar Asean saat ini cenderung menggunakan platform centralized exchange atau CEX. Sebaliknya, untuk platform decentralized exchange lebih banyak diminati oleh pasar Eropa dan Amerika, hal itulah yang melatarbelakangi hadirnya Litedex Protocol" ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/11/2021).
Pengembangan Litedex Protocol dimulai pada pertengahan tahun 2020, dengan melakukan perekrutan tim, pembuatan website dan proyek-proyeknya. Kemudian, Litedex Protocol mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor termasuk dari venture capital.
"Dengan modal tersebut, Litedex Protocol sudah mampu menjalankan proyek-proyeknya," katanya.
Sebagai platform karya anak bangsa, lanjut Andrew, Litedex Protocol akan melakukan ekspansi proyek dengan membuka diri kepada masyarakat luas yang ingin berinvestasi. Mengusung konsep The Bridge of Metaverse Wealth, Litedex Protocol berambisi menjadi jembatan para investor masuk dan menjelajahi dunia virtual.
Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan fitur-fitur favorit seperti swap, likuiditas, staking, farming, lending, borrowing, NFT marketplace, multi chain dan bridge.
Dari sisi market, decentralized exchange memang memiliki pasar sendiri. Begitu juga dengan Litedex Protocol yang fokus pada investasi pengembangan pondasi multi chain dan bridge melalui beberapa blockchain serta melakukan kemitraan dengan proyek token metaverse populer demi menciptakan ekosistem yang luas sehingga menjaga stabilitas likuiditas.
"Sesuai dengan tagline the bridge of metaverse wealth ingin menjadi NFT token marketplace untuk produk staking dan farming," kata Andrew.
Hingga saat ini, fitur-fitur Litedex Protocol telah melalui tahapan audit certik tanpa harus menunggu proses penggalangan dana melalui IDO. "Ini membuktikan bahwa Litedex Protocol sudah memiliki kesiapan dana untuk menciptakan produk-produk unggulan, dengan menggandeng investor besar dan modal ventura," tuturnya.