PLN Batalkan Program Konversi Kompor LPG 3 Kg ke Kompor Listrik

Pemerintah memutuskan untuk menunda program konversi kompor LPG 3 kg ke kompor listrik karena masih harus mendalami dampak yang ditimbulkan dari program tersebut.

Ibeth Nurbaiti

28 Sep 2022 - 15.30
A-
A+
PLN Batalkan Program Konversi Kompor LPG 3 Kg ke Kompor Listrik

Warga memasak menggunakan kompor listrik induksi di Kampung Mojo, Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/9/2022). Pemerintah melalui PT. PLN (Persero) melakukan uji coba konversi kompor gas ke listrik induksi kepada 1.000 warga kurang mampu yang mempunyai daya listrik 450-900 VA di Kota Solo selama tiga bulan. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Bisnis, JAKARTA — Ibarat bunga yang layu sebelum berkembang, program pengalihan kompor LPG 3 kilogram (kg) ke kompor listrik menjadi wacana yang tak kunjung menyala. PT PLN (Persero) akhirnya membatalkan program tersebut.

“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui siaran pers, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Ironi di Negeri Kaya Sumber Energi, Surplus Gas tetapi Impor

Pembatalan program pengalihan kompor listrik atau induksi pada rumah tangga kecil sebagai pengganti gas elpiji bersubsidi tersebut belakangan diambil setelah parlemen dan sebagian masyarakat mengajukan keberatan.

Sejatinya, program tersebut diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor elpiji. Dengan demikian, subsidi energi juga bisa ditekan.

Berkaca dari program terdahulu, program konversi minyak tanah ke elpiji yang diluncurkan pada 2007 sukses mengurangi subsidi energi yang kala itu mencapai Rp25 triliun untuk rata-rata konsumsi minyak tanah sekitar 12 juta kiloliter setiap tahunnya. 


Sayangnya, rasio ketergantungan Indonesia terhadap impor elpiji terus meningkat setiap tahunnya meskipun konsumsi gas tahunan berangsur turun pada 2020. 

Hingga akhirnya, pemerintah kini terus mencari cara agar ketergantungan terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG) bisa berkurang, salah satunya melalui program konversi ke kompor induksi listrik.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah memutuskan untuk menunda program konversi kompor LPG 3 kg ke kompor listrik karena masih harus mendalami dampak yang ditimbulkan dari program tersebut.

Baca juga: Kerja Keras PLN Menerangi Desa Terpencil di NTT

“Saya belum update sepenuhnya, mungkin ada sesuatu yang ditemukan sehingga ditunda dulu. Jadi kita tidak ingin buru-buru, yang nanti kemudian bermasalah,” ujarnya Luhut, Selasa (27/9/2022).

Apa yang disampaikan Luhut tidak jauh berbeda dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, beberapa waktu lalu. “Program ini tidak diberlakukan 2022. Pembahasan anggaran dengan DPR belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui," katanya.


Airlangga menjelaskan bahwa program konversi kompor LPG 3 kg masih sebatas uji coba di dua daerah yakni di Solo (Jawa Tengah) dan Denpasar (Bali). Menurut dia, dari total 300.000 kompor listrik yang ditargetkan, pemerintah baru menguji coba sebanyak 2.000 kompor listrik.

Adapun, program konversi tersebut masih akan terus dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan sebelum nantinya benar-benar diterapkan secara nasional. “Pemerintah akan menghitung dengan cermat biaya dan risiko, serta menyosialiasikan kepada masyarakat sebelum diberlakukan,” ungkapnya.

Baca juga: Pro Kontra Konversi, Ini Kelebihan dan Kekurangan Kompor Listrik

Untuk diketahui, konversi kompor LPG ke kompor listrik telah diujicobakan kepada 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Solo dan 1.000 KPM di Denpasar. Masyarakat penerima program peralihan kompor listrik tersebut adalah pelanggan PLN dengan daya 450 VA dan 900 VA.

Darmawan sempat menjelaskan bahwa tidak ada perubahan daya listrik pelanggan dengan konversi tersebut karena PLN menyediakan jalur kabel listrik khusus untuk memasak dengan daya yang cukup untuk kompor listrik.

Baca juga: Uji Coba Konversi Kompor Listrik, Siapkah PLN?

Jalur kabel tersebut terpisah dari instalasi listrik yang sudah ada dan tarif yang dikenakan juga tidak mengalami perubahan. “Daya listrik KPM tidak mengalami perubahan. Yang 450 VA tetap 450 VA, yang 900 VA juga tetap 900 VA. Kami juga memastikan, tidak ada pengalihan daya 450 VA ke 900 VA sebagaimana yang sempat beredar di masyarakat,” kata Darmawan.


Namun, PLN terus melakukan monitoring dan evaluasi, terutama menyangkut kendala-kendala teknis yang dialami KPM dalam menggunakan peralatan memasak seperti panci dan wajan yang menjadi masukan untuk dilakukan perbaikan.

“PLN akan melaporkan data pemantauan dan evaluasi program uji coba kompor listrik di dua kota tersebut secara periodik untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan selanjutnya,” tuturnya.

Baca juga: Tarif Listrik 13 Pelanggan Nonsubsidi Tetap Sampai Desember 2022

Darmawan juga memastikan perseroan tidak akan menaikkan tarif listrik untuk periode Oktober—Desember 2022, guna menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi.

Selain itu, PLN juga memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 VA. Daya listrik 450 VA juga tidak akan dialihkan menjadi 900 VA sehingga tarifnya tetap sama untuk masing-masing golongan. (Nyoman Ary Wahyudi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.