Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meniadakan peredaran BBM jenis Premium. Sejak 10 Maret 2022, Kementerian ESDM memutuskan tak menjual BBM dengan Research Octane Number atau RON 88 tersebut.
Tidak lama setelah harga bahan bakar Pertamax naik, rupanya pemerintah nampaknya tidak memiliki opsi lain selain mengerek beberapa produk subsidi seperti tarif pada gas elpiji 3 kg, listrik, dan BBM. Selama ini masyarakat kecil bertanggung pada mode konsumsi Premium. Kini Pertalite bisa jadi opsi satuan produk bahan bakar yang paling mendekati dijadikan konsumsi utama publik kita.
Posisi pemerintah akan masuk pada dilema dengan kondisi perekonomian pada harga minyak dunia sulit ditebak. Pemberian subsidi pada pertalite dapat memukul anggaran APBN. Indonesia kini jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.
Di regional Asia Tenggara saja Indonesia masih menggunakan BBM berstandar Euro, sedangkan negara tetangga sudah berstandar Euro 4 dan akan masuk ke standar Euro 5. Lagi pula perubahan dari premium ke pertalite mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14%.