Porang, Primadona Ekspor Baru Pencetak Devisa Hampir Rp1 Triliun

Pemerintah melarang ekspor dalam bentuk benih dan umbi kecuali dalam bentuk kepingan (chip) dan tepung.

Zufrizal
13 Agt 2021 - 19.20
A-
A+
Porang, Primadona Ekspor Baru Pencetak Devisa Hampir Rp1 Triliun

Petani memanen umbi porang./JIBI/Solopos/Kementan

Bisnis, JAKARTA — Porang kini menjadi primadona ekspor komoditas pertanian Indonesia. Nilai ekspor porang ke sejumlah negara tujuan mencakup China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, dan Jepang pada 2020 ternyata menghasilkan devisa Rp923,6 miliar.

Tidak berlebihan jika porang menjadi komoditas yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai komoditas andalan baru di Indonesia, khususnya dalam rangka diversifikasi ekspor.

Oleh karena itu, kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kementeriannya bersama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki budi daya porang dan meningkatkan nilai tambah komoditas itu lewat pengolahan.

Hari ini kami datang ke industri porang di Madiun untuk persiapan kehadiran Presiden dalam rangka peresmian industri dan sekaligus peletakan batu pertama untuk industri lanjutan, industri beras porang,” kata Syahrul melalui siaran pers, Jumat (13/8/2021).

Luas lahan porang pada 2020 tercatat 19.950 hektare (ha) dan pada 2021 mencapai 47.461 ha. Area pertanaman tersebar di 15 provinsi dan luas tanam ditargetkan mencapai 100.000 ha pada 2024 yang didukung oleh industri pengolahannya.

Tahun ini target penanaman porang seluas 10.000 ha yang tersebar di Provinsi Aceh 1.000 ha, Jawa Barat 1.000 ha, Jawa Tengah 1.500 ha, Jawa Timur 3.000 ha, Nusa Tenggara Timur seluas 1.000 ha, Nusa Tenggara Barat 500 ha, dan Sulawesi Selatan 2.000 ha. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan bahwa porang telah masuk jajaran produk pertanian yang didorong ekspornya lewat program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks), selain sarang burung walet.

Jenis porang yang diekspor adalah bentuk kepingan (chip) dan tepung. Pemerintah sendiri melarang ekspor dalam bentuk benih dan umbi.

Luas lahan porang harus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Porang tidak hanya diolah menjadi tepung, tetapi juga sebagai pangan alternatif pengganti beras sehingga budi daya porang terus diperluas,” katanya.

 

Suwandi menyebutkan bahwa terobosan yang dilakukan Kementan yakni memberi bantuan bibit, pupuk dan pendampingan kepada petani. Selanjutnya, pemerintah pun menyediakan fasilitas pinjaman modal dengan bunga rendah melalui kredit usaha rakyat.

Kepada petani, kami berharap agar dapat mendorong anggotanya terutama yang berskala besar untuk bergandengan tangan dalam kemitraan dengan industri pengolahan, sehingga industri pengolahan kecil tersebut dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan,” tuturnya. (Iim F. Timorria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.