Bisnis, JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina yang berkembang menjadi konflik “terselubung” antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya, membuat China diperhitungkan kedua belah pihak. Barat sangat berharap China ikut mengutuk aksi Rusia di Ukraina. Sementara itu, China juga diandalkan Rusia menjadi pasar alternatif bagi perdagangan internasional mereka. Boikot dan sanksi Barat terhadap Rusia disiasasi Putin dengan mencari pasar baru di Asia, di dalamnya termasuk China dan India.
Jika India mengambil manfaat dari pasokan minyak mentah Rusia, China lebih luas lagi. Negeri “para naga” ini berpeluang menarik banyak manfaat dari perdagangannya dengan Rusia, yang dikenal sebagai negeri para tsar.
Terlebih pimpinan China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendeklarasikan persahabatan tanpa batas antarkedua negara. Maka ketika Barat mengucilkan Rusia dengan berbagai paket sanksinya, China justru mendekat dan mempererat persahabatan dengan Rusia. Bahkan, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk bertemu Putin di Rusia.
Penjajakan kehadiran Xi Jinping ke Rusia sudah dilakukan mantan Menlu Wang Yi yang berkunjung ke Kremlin Februari ini untuk bertemu koleganya, Menlu Rusia Sergei Lavrov. Wang Yi juga bertemu Putin.