Bisnis, JAKARTA – Rencana pembangunan proyek terowongan bawah laut yang akan menjadi tol dari Balikpapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur menuai sejumlah polemik.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan proyek terowongan bawah laut perdana di Indonesia yang akan dibangun di IKN Nusantara dengan nilai mencapai Rp10 triliun berpotensi dapat merusak ekosistem lingkungan. Meski demikian, berdasarkan kajian, proyek ini dinilai menjadi yang paling minim berdampak pada ekosistem laut di sekitar Teluk Balikpapan.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengatakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di IKN memang memantik dilematika. Namun, dia lagi-lagi memastikan bahwa pemerintah telah melakukan studi serta meminimalisir dampak negatif dari setiap proyek yang ada.
Pada awalnya, pemerintah berencana hendak membangun jembatan yang mampu menghubungkan antara Balikpapan dengan IKN melalui Teluk Balikpapan dimana jika ditilik dari segi biaya, pembangunan jembatan tersebut memang dinilai jauh lebih ekonomis. Akan tetapi, proyek tersebut disinyalir akan merusak lingkungan, khususnya habitat satwa pesut dan beberapa spesies lainnya.