Problem di Balik Mayoritas Penggunaan Dana IPO untuk Operasional

Dana IPO idealnya digunakan untuk ekspansi bisnis, sehingga investor dapat menikmati percepatan peningkatan kinerja bisnis emiten. Namun, mayoritas penggunaan dana IPO oleh emiten baru sepanjang 2023 ini justru untuk kebutuhan operasional, pembayaran gaji, dan pelunasan utang.

Pandu Gumilar, Annisa Kurniasari Saumi & Dionisio Damara

30 Jul 2023 - 19.35
A-
A+
Problem di Balik Mayoritas Penggunaan Dana IPO untuk Operasional

Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA — Langkah mayoritas emiten baru yang cenderung mencari dana di pasar modal untuk kebutuhan operasional ketimbang ekspansi menjadi praktik yang kurang baik bagi perkembangan iklim investasi di pasar modal.

Sepanjang tahun 2023, sudah ada 51 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Namun, alih-alih menggunakan dana untuk ekspansi, para emiten anyar tersebut justru mencari suntikan untuk mendanai operasional.

Selain menggunakan dana IPO untuk mendanai operasional perusahaan, beberapa emiten bahkan juga menyalurkan dana untuk melunasi utang dan membayar gaji karyawan. Dalam konteks penggunaan, sejatinya tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh para emiten.

Pasalnya, para regulator dan operator pasar modal juga tidak memberikan batasan terkait penggunaan dana IPO. Akan tetapi, apakah hal tersebut akan dapat menguntungkan para investor publik yang telah membeli sahamnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario
company-logo

Lanjutkan Membaca

Problem di Balik Mayoritas Penggunaan Dana IPO untuk Operasional

Dengan paket langganan dibawah ini :

Tidak memerlukan komitmen. Batalkan kapan saja.

Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Copyright © Bisnis Indonesia Butuh Bantuan ?FAQ
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.