produksi gula

Bisnis, SURABAYA &mdash; Kinerja produksi gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X tahun ini mencatatkan peningkatan 10% dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Direktur PTPN X Tuhu Bangun menjelaskan bahwa musim giling tebu tahun ini perseroan mencatatkan tebu yang digiling mencapai 3,5 juta ton atau naik 6% dibandingkan dengan 2020.
&ldquo;Dari total giling tebu tahun ini, kami berhasil memproduksi gula sebanyak 257.182 ton atau meningkat 10%,&rdquo; ujarnya, Selasa (23/11).
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1637723225239_31_gula-stok gudang-antara.jpg" alt="" width="401" height="267" />
Ilustrasi stok gula di gudang/Antara
Sejalan dengan hasil produksi tebu yang meningkat itu, lanjut Tuhu, PTPN X juga mencatatkan capaian rendemen yang meningkat yakni menjadi 7,22%.&nbsp;
Tuhu mengatakan indikator-indikator produksi yang terealiasi tahun ini telah menunjukkan bahwa tantangan bisnis mampu dihadapi dengan baik oleh PTPN X, baik di sisi on farm maupun off farm.
&ldquo;Di sisi on farm, kualitas Bahan Baku Tebu merupakan fokus utama, supaya seluruh tebu yang masuk ke pabrik gula PTPN X adalah yang berkualitas,&rdquo; katanya.
Sementara itu, di sisi off farm, performa pabrik terus dievaluasi dan dijaga sehingga mampu menekan angka losses dan jam berhenti serta bertujuan agar Harga Pokok Produksi (HPP) dapat ditekan tapi tetap menghasilkan Gula Kristal Putih (GKP) yang berkualitas.
&ldquo;Seluruh pabrik gula kami sebanyak sembilan PG telah menyelesaikan giling dengan baik. Ini terbukti dengan keajegan pasok BBT di masing-masing pabrik gula, yang berarti masalah BBT dihadapi tanpa persaingan dengan pabrik gula sesaudara,&rdquo; katanya.
Hal tersebut dilakukan dengan sinergi dan koordinasi antar unit usaha yang didukung dengan supervisi langsung dari board of management yang mendukung keberhasilan pada musim giling tahun ini.
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1637723287771_34_tebu-antara.jpg" alt="" width="401" height="267" />
Ilustrasi panen tebu/Antara
Adapun PTPN X telah memulai musim giling tahun ini dari PG Gempolkrep Mojokerto dan PG Ngadiredjo Kediri&nbsp; yakni pada 20 Mei 2021 dan diakhiri oleh PG Modjopanggoong Tulungagung pada 3 November 2021.&nbsp;
&ldquo;Kami terus melakukan evaluasi giling untuk menjadi dasar perbaikan pada musim giling tahun depan, sekaligus melihat peluang meningkatkan kinerja 2022,&rdquo; imbuhnya.

Indikator produksi yang terealiasi tahun ini telah menunjukkan bahwa tantangan bisnis mampu dihadapi dengan baik oleh PTPN X, baik di sisi on farm maupun off farm.

Produksi Gula PTPN X Jatim Naik 10%

PT Pertamina (Persero) turus mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk masyarakat desa di wilayah transmigrasi melalui program TJSL

Kemendesa & PDTT Apresiasi Dukungan Pertamina untuk Pertumbuhan Ekonomi

BPJS Kesehatan buka suara menyoal penyesuaian tarif iuran pasca KRIS diterapkan.

Lika-Liku Skema Baru BPJS Kesehatan Kelas Standar

Performa industri otomotif Indonesia pada April 2024 mengalami perlambatan lantaran sektor ini belum juga terlepas dari sejumlah masalah yang dihadapinya.

Biang Kerok Penjualan Mobil April 2024 Terperosok 

Secara bertahap, Indonesia juga terus berupaya memantaskan diri agar dapat menangkap peluang bisnis yang lebih besar dari implementasi CCS di dalam negeri. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pun mengajak kerja sama antarnegara untuk membangun standardisasi dan model bisnis industri CCS.

Langkah Mantap Indonesia Jadi Pemain Utama 'Gudang Karbon' Asia

Regulasi baru mengenai mobil listrik dinilai tidak konsisten terutama untuk perusahaan yang sudah terlanjur berinvestasi besar di Indonesia.

Membaca Dinamika Pasar Mobil Listrik Pascarevisi Regulasi

Khusus untuk penjulan kendaraan roda empat, Gaikindo mencatat pada April tahun ini total penjualan mobil secara wholesales mencapai 48.637 unit, turun 34,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebanyak 74.724 unit. 