Produksi Sepatu Anjlok 20% Terdampak Lonjakan Covid-19 di Kudus

Penurunan aktivitas produksi alas kaki mencapai 20% dalam beberapa hari terakhir sebagai imbas dari meningkatnya jumlah pekerja yang mengajukan izin.

15 Jun 2021 - 12.40
A-
A+
Produksi Sepatu Anjlok 20% Terdampak Lonjakan Covid-19 di Kudus

Kegiatan di salah satu pabrik sepatu di Tangerang, Banten./Antara/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis, JAKARTA — Pabrikan alas kaki di Jawa Tengah mulai menurunkan produksi, seiring dengan naiknya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus yang berdekatan dengan kawasan sentra produksi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengatakan penurunan aktivitas produksi mencapai 20% dalam beberapa hari terakhir sebagai imbas dari meningkatnya jumlah pekerja yang mengajukan izin.

“Karena peningkatan Covid-19, pabrik di sekitar Kudus seperti di Rembang, Pati dan Jepara mengalami penurunan produktivitas sampai 20%. Banyak pekerja yang tidak bisa bekerja karena isolasi mandiri dan terjangkit Covid-19,” kata Firman, Senin (14/6/2021).

Firman menyebutkan tingkat absensi berada di kisaran 18%—20%. Secara total, jumlah pekerja di industri produsen sepatu di wilayah tersebut mencapai 50.000 orang.

“Penurunan produktivitas pastinya mengganggu, meski secara nasional masih bisa teratasi. Kita punya dua basis produksi yakni di Banten dan di Jawa Tengah,” katanya.

Demi menghindari dampak yang lebih luas, Firman mengharapkan pemerintah dapat mempercepat vaksinasi pekerja di industri persepatuan.

Dengan demikian, aktivitas produksi dapat tetap mengimbangi permintaan yang datang.

Firman mengemukakan industri persepatuan sejatinya menjadi prioritas program vaksinasi pemerintah, tetapi sejauh ini belum seluruh pekerja memperoleh vaksin.

“Demi mencegah penyebaran yang lebih parah, untuk industri padat karya yang dekat dengan episentrum peningkatan Covid-19 kami harap ada prioritas vaksin,” ujarnya.

Terlepas dari situasi ini, Firman belum bisa memperkirakan apakah penurunan produktivitas bisa berdampak pada aktivitas ekspor.

Sebagaimana diketahui, pelaku industri mencatat adanya kenaikan ekspor alas kaki sebesar 9,9% selama kuartal I 2021.

Mengutip pemberitaan Bisnis sebelumnya, Kabupaten Kudus menjadi wilayah dengan jumlah pasien dirawat tertinggi se-Jawa Tengah.

Per 13 Juni 2021, terdapat 2.090 pasien yang dirawat dan korban jiwa telah mencapai 868 orang.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 terbanyak secara kumulatif masih berada di Kota Semarang. Jumlah kasus terkonfirmasi dilaporkan mencapai 20.518 kasus.

Kendati demikian, jumlah pasien sembuh di wilayah tersebut dilaporkan menjadi yang tertinggi, dengan angka kumulatif 17.642 pasien sembuh. (Iim F. Timorria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.