Bisnis, JAKARTA - Bursa saham Asia diprediksi akan mengalami titik balik pada 2023 setelah melewati masa suram sejak 2 tahun belakangan. Hal itu dipicu oleh pelonggaran lockdown di China dan potensi pelemahan dolar.
Rata-rata prediksi 11 analis Bloomberg mengungkapkan bahwa saham kawasan Asia bakal menanjak hingga 9 persen hingga akhir tahun depan.
Sejumlah tantangan seperti seperti kuatnya dolar AS, berlanjutnya kebijakan zero covid di China, dan merosotnya industri chip akan pupus seiring dengan prospek yang lebih baik terhadap pendapatan bisnis.
"Lingkungan di bursa saham Asia adalah salah satu dari sejumlah pivot yang sedang terjadi," kata Kepala Ahli Strategi Saham Asia Societe Generale SA Frank Benzimra, seperti dikutip Bisnis.com yang melansir Bloomberg pada Minggu (18/12/2022).