Bisnis, JAKARTA – Harga lithium melejit pada awal 2022, namun kembali menukik pada akhir tahun dan terus berlanjut menurun. Harga salah satu logam terpenting bahan baku baterai kendaraan listrik ini diproyeksikan melemah dalam jangka panjang. Peluang buat Indonesia?
Berdasarkan laporan SNE Research, harga lithium karbonat sempat melonjak hingga 580.000 yuan (sekitar US$79.934,94) per ton pada awal 2022 karena kekurangan pasok. Namun, sejak akhir 2022, harganya anjlok ke level 160.000 yuan (US22.051,02) hanya dalam waktu 5 bulan.
Penurunan yang mendadak ini ditafsirkan sebagai dampak dari penghentian subsidi untuk kendaraan listrik yang ditawarkan oleh pemerintah China, dan peningkatan persediaan baterai yang disimpan oleh produsen.
"Harga lithium karbonat diperkirakan akan tetap berada pada tren penurunan namun stabil hingga 2028," tulis laporan SNE Research yang dikutip, Jumat (1/9/2023).