Bisnis, JAKARTA – Memasuki tahun 2024, warna-warni dinamika pertumbuhan ekonomi dan politik dalam negeri mengirimkan pesan optimis, sekaligus kewaspadaan dalam pertumbuhan properti di Indonesia.
Risiko geopolitik dari kondisi global terus membayangi terakumulasi dengan berbagai tantangan domestik, kondisi ini berdampak pada pergerakan investor properti residensial, yang cenderung wait and see hingga ada kepastian hasil penyelenggaraan pemilu.
Pemulihan ekonomi setelah pandemi yang digulirkan juga harus melalui berbagai tantangan mulai dari peningkatan inflasi, peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
Di tengah tantangan tersebut pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan industri properti, salah satunya insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) di akhir tahun lalu mampu memberikan pesan dukungan untuk pertumbuhan properti yang positif.