Bisnis, PANGKALPINANG — Kinerja saham PT Timah Tbk. mengalami pelemahan yang cukup dalam selama dua pekan terakhir akibat dihantam sejumlah sentimen negatif beruntun, mulai dari pengetatan moneter global, penurunan harga timah, rencana pelarangan ekspor, hingga kenaikan tarif royalti.
Harga saham emiten berkode TINS ini ditutup di level Rp1.485 pada akhir pekan ini, Jumat (24/6), setelah anjlok 13,66 persen selama sepekan. Dalam 2 pekan terakhir, dari 10 hari perdagangan yang ada, TINS hanya menguat pada 2 hari saja.
Dengan posisi terkini, saham TINS tercatat menyisakan return sebesar 2,06 persen secara year-to-date (YtD). Padahal, sebelumnya saham TINS sempat mencapai level tertinggi sebesar Rp2.070 pada 18 April 2022, atau meningkat 42,27 persen YtD. Namun, seluruh pencapaian itu rontok.
Lantas, dengan kejatuhan harga yang sangat dalam ini, bagaimana prospek saham TINS tahun ini?