Bisnis, JAKARTA — Industri pembiayaan pada 2024 diproyeksi masih diwarnai tantangan, salah satunya terkait POJK 22/2023 hingga putaran Pemilihan Umum (Pemilu). Meskipun kondisi tersebut tidak menjadi penghalang pelaku industri tetap optimistis.
Kondisi tersebut tercermin dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan. OJK memproyeksikan kinerja industri masih mengalami pertumbuhan aset dua digit, atau pada kisaran 13-16% year-on-year (yoy) pada Desember 2024.
Total aset industri pembiayaan pada kuartal I/2024 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan di kisaran 10%—11% yoy. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) membuka tiga proyeksi atas pertumbuhan bisnis perusahaan pembiayaan di tahun naga kayu 2024. Meskipun tetap mempertimbangkan keadaan pasar.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan untuk proyeksi pertama, APPI memproyeksi pertumbuhan industri perusahaan pembiayaan bisa mencapai pertumbuhan sebesar 10–12%. Proyeksi kedua, APPI optimistis pertumbuhan industri perusahaan pembiayaan bisa mencapai 13%-14%.