Puing-puing Uji Coba Rudal Rusia Undang Bahaya, Amerika Ngamuk

Pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengungkapkan kemarahannya akibat tindakan sembrono Rusia yang meluncurkan rudal anti-satelit yang berbahaya bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sebenarnya juga berisi warga Rusia sendiri.

M. Syahran W. Lubis

16 Nov 2021 - 06.30
A-
A+
Puing-puing Uji Coba Rudal Rusia Undang Bahaya, Amerika  Ngamuk

International Space Station./Space.com

Bisnis, JAKARTA – Amerika Serikat mengecam Rusia karena melakukan uji coba rudal "berbahaya dan tidak bertanggung jawab" yang disebutkan membahayakan awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

Tes meledakkan salah satu satelit Rusia sendiri pada Senin (16/11/2021), menciptakan puing-puing yang memaksa kru ISS berlindung di kapsul. Stasiun tersebut saat ini memiliki tujuh anggota awak yang terdiri atas empat orang Amerika, seorang Jerman, dan dua orang Rusia.

ISS adalah stasiun luar angkasa modular di orbit bumi rendah. ISS merupakan proyek gabungan multinasional yang melibatkan lima badan antariksa yakni NASA (Amerika Serikat), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), CSA (Kanada), dan ESA (Uni Eropa). Stasiun ruang angkasa mengorbit pada ketinggian sekitar 420 km.

"Sebelumnya hari ini, Federasi Rusia secara sembrono melakukan uji coba satelit destruktif dari rudal anti-satelit pendakian langsung terhadap salah satu satelitnya sendiri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam satu pengarahan sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (16/11/2021) pagi WIB.

"Tes sejauh ini menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbit yang dapat dilacak dan ratusan ribu keping puing orbital yang lebih kecil yang sekarang mengancam kepentingan semua negara."

Badan antariksa Rusia Roscosmos agaknya tidak memandang serius insiden itu. "Orbit objek, yang memaksa kru hari ini untuk pindah ke pesawat ruang angkasa sesuai dengan prosedur standar, telah menjauh dari orbit ISS. Stasiun berada di zona hijau," cuit agensi tersebut.

Hal itu berlalu tanpa insiden, tetapi awal muasalnya mengundang sorotan. Rudal itu tampaknya berasal dari satelit Rusia yang rusak, Kosmos-1408. Satelit mata-mata diluncurkan pada 1982, beratnya lebih dari 1 ton dan berhenti dioperasikan bertahun-tahun lalu.

LeoLabs, perusahaan pelacak puing-puing luar angkasa, mengatakan fasilitas radarnya di Selandia Baru menangkap banyak objek di mana seharusnya pesawat ruang angkasa itu berada.

Akan tetapi, Price mengatakan bahaya akibat tindakan Rusia itu masih jauh dari selesai. "Tes ini secara signifikan meningkatkan risiko astronot dan kosmonot di ISS serta aktivitas luar angkasa manusia lainnya," ujarnya.

“Perilaku Rusia yang tidak bertanggung jawab membahayakan keberlanjutan jangka panjang luar angkasa dan dengan jelas menunjukkan bahwa klaim Rusia untuk menentang persenjataan luar angkasa adalah tidak jujur. AS akan bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk menanggapi tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab,” papar P:rice.

Sejumlah negara memiliki kemampuan untuk mengeluarkan satelit dari darat termasuk AS, Rusia, China, dan India.

Pengujian rudal semacam itu merupakan sesuatu yang jarang, tetapi selalu mengundang kecaman luas setiap kali itu terjadi, karena mencemari lingkungan luar angkasa yang berdampak terhadap semua orang.

Ketika China menghancurkan salah satu satelit cuacanya yang sudah tak lagi digunakan pada 2007, itu menciptakan lebih dari 2.000 keping puing yang dapat dilacak. Bahan ini menimbulkan bahaya berkelanjutan untuk misi luar angkasa operasional, tidak terkecuali China sendiri.

Brian Weeden, ahli dalam kesadaran situasi ruang angkasa, sebelumnya mengatakan jika dikonfirmasi bahwa Rusia telah melakukan tes yang membahayakan ISS, tindakan itu "sangat tidak bertanggung jawab".

Stasiun luar angkasa menempati cangkang orbital yang coba dijauhkan oleh operator lain dari perangkat keras, baik yang berfungsi atau yang sudah pensiun.

Namun, para astronaut semakin harus mengambil tindakan pencegahan ketika pecahan dari satelit dan roket tua mendekat dengan tidak nyaman. Kecepatan pergerakan material ini berarti dapat dengan mudah menembus dinding modul stasiun.

Tindakan pencegahan biasanya melibatkan penutupan palka di antara modul, dan, seperti yang terjadi pada Senin, naik ke kapsul yang membawa astronaut ke stasiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.