Bisnis, JAKARTA — Menjelang Ramadan dan di tengah kenaikan bahan kebutuhan pokok, kalangan bisnis pusat perbelanjaan atau mal optimistis tingkat kunjungan sampai dengan Ramadan dan Idulfitri di tahun ini akan bertumbuh. Kendati demikian, memang terdapat tantangan ritel di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi.
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan sekitar 80% pertumbuhan konsumsi di dalam negeri mayoritas dikontribusi oleh 40% total penduduk Indonesia berkategori ekonomi menengah dan 20% masyarakat ekonomi teratas. Kontribusi setiap kategori pada konsumsi adalah 35% dan 45%.
Namun, kemampuan belanja masyarakat kalangan menengah dan teratas terus menurun pada 2023. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, konsumsi rumah tangga pada kuartal IV tahun 2023 hanya tumbuh 4,47% secara tahunan yang turun dari kuartal III tahun 2023 yang tumbuh 5,06% secara tahunan dan kuartal IV tahun 2022 yang tumbuh 4,5% secara tahunan.
Sepanjang 2023, pertumbuhan konsumsi hanya 4,82%, lebih rendah dari 2022 sebesar 4,94% yang menjadi titik balik pemulihan ekonomi pascapandemi. Laju konsumsi itu juga jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang menyentuh 5,04%.