Bisnis, JAKARTA – Setelah mulai mengalami pemulihan akibat pembatasan saat pandemi Covid-19, pusat perbelanjaan atau mal harus menghadapi tekanan daya beli akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan naiknya harga BBM berdampak pada tekanan daya beli khususnya pada kelas menengah bawah. Menurutnya, dampak penaikan BBM tak akan berlangsung lama terhadap konsumsi masyarakat atau paling lama 2 hingga 3 bulan ke depan. Adapun penurunan kunjungan terhadap pusat perbelanjaan sekitar 30 persen.
“Dampaknya 2-3 bulan ke depan ada pengurangan tingkat penjualan akibat kenaikan BBM. Tapi di kuartal IV kondisi jauh lebih stabil. Sudah masuk Natal dan tahun baru dan sudah menjelang akhir November tingkat penjualan sudah mulai naik, kunjungan bertambah. Ini yang akan cukup menolong juga. Saya kira dampaknya ada di Oktober, November dan setelahnya ada kestabilan,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan kemarin.
Saat ini, kondisi pusat perbelanjaan tengah dalam kondisi low season. Namun pengelola mal sudah terbiasa selama 3 tahun menghadapi krisis sejak pandemi Covid-19. Terlebih dengan pandemi yang terkendali, berdampak positif terhadap kunjungan pusat perbelanjaan. Adapun saat ini pusat perbelanjaan telah beroperasi 12 jam sehingga sebagian besar tingkat kunjungan pusat perbelanjaan telah mencapai 100 persen. Di Jabodetabek sendiri tingkat kunjungan rerata telah mencapai 90 persen.