Bisnis, JAKARTA – Upaya pemerintah untuk dapat mengurangi angka backlog kepemilikan rumah terus dilakukan. Adapun saat ini angka backlog mencapai 12,75 juta unit, sedangkan terdapat 23 juta unit rumah tak layak huni (rutilahu).
Memang menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah untuk dapat merumahkan dengan layak masyarakat Indonesia. Terlebih program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 lalu rupanya belum mampu menutup angka backlog kepemilikan rumah.
Pemerintah juga memberikan kemudahan akses pembiayaan rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Skema pembiayaan tersebut berupa Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan Subsidi Selisih Bunga (SSB), pembiayaan Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan pembiayaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Skema FLPP sendiri telah bergulir sejak tahun 2010 melalui sejumlah bank penyalur yang dikomando dahulu oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dan sejak akhir tahun 2021 telah dialihkan ditangan BP Tapera.