Bisnis, JAKARTA – Maskapai penerbangan dalam negeri harus berhadapan dengan tingginya harga avtur dunia akibat ketegangan geopolitik di Eropa Timur. Perusahaan penerbangan mulai bersiap untuk menaikan harga di kelas bisnis demi menekan beban operasional.
Ketegangan di Eropa ikut berdampak pada kenaikan harga komoditas energi. Terkereknya harga komoditas ini disebabkan oleh status Rusia sebagai salah satu produsen migas hingga batu bara terbesar di dunia. Alhasil, harga avtur ikut melambung.
The International Air Transport Association (IATA) mencatat harga avtur menyentuh US$132,86 per barel pada 11 Maret 2022. Angka ini turun 6,2 persen dibandingkan harga pekan lalu yakni US$141,7 per barel pada 4 Maret.
Jet fuel untuk wilayah Asia dan Oceania rerata dihargai US$123,20 per barel pada pekan ini. Angka tersebut hanya merosot 2,7 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Namun secara bulanan, harga ini sudah jatuh 17,2 persen dibandingkan Februari.