Bisnis, JAKARTA — Bisnis industri asuransi jiwa diramal akan mengalami perbaikan kinerja pada 2024, seiring dengan pola asuransi jiwa yang memiliki kecenderungan tumbuh di setiap tahunnya.
Situasi tersebut dibenarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Asosiasi dalam hal ini mengestimasi pada 2024 pendapatan premi asuransi jiwa akan mengalmi rebound, yakni sekitar Rp192,2 triliun.
Kendati, Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan industri asuransi masih dihadapkan oeh sejumlah tantangan, salah satunya untuk mengedukasi pasar dan penjual terhadap produk tradisional maupun produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) atau lebih dikenal dengan unit-linked.
“Kami yakin di akhir tahun ini masa belajarnya sudah selesai sehingga kami yakin di 2024, masyarakat secara fluent dan lancar menjual produk-produk Paydi maupun tradisional akan terus tumbuh,” ujarnya dikutip Senin (13/11/2024).