Rampung Merger, PalmCo Prioritaskan Peremajaan Sawit Rakyat

Subholding BUMN perkebunan sawit, PT Perkebunan Nusantara IV atau PalmCo bakal memprioritaskan program peremajaan sawit rakyat (PSR) sebagai bagian dari awal rencana bisnisnya.

Rinaldi Azka

15 Des 2023 - 15.56
A-
A+
Rampung Merger, PalmCo Prioritaskan Peremajaan Sawit Rakyat

Pekerja memanen buah kelapa sawit di perkebunan rakyat di Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Senin (28/8/2023)./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis, JAKARTA - Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) resmi membentuk Subholding PalmCo melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni aset dan liabilitas PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

Pasca proses merger, Jatmiko Santosa ditetapkan sebagai Direktur Utama PalmCo. Jatmiko menjadi sosok yang empat tahun memimpin dan berhasil mengubah PTPN V melalui beragam program transformasi tersebut sukses mengakselerasi PSR di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau. 

Hingga kini, PTPN V atau yang kini dikenal sebagai Regional III PTPN IV menjadi perusahaan milik negara dengan program PSR terluas di seluruh Holding Perkebunan Nusantara. 

Direktur Utama Subholding PalmCo Jatmiko Santosa menerangkan membawa serta empat program unggulan yang berhasil dia terapkan dalam mengaselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). 

Kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan di Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.

Pola manajamen tunggal mengusung standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penanaman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat. 


Dengan begitu, masyarakat akan memiliki perkebunan sawit dengan produktivitas tinggi dan memangkas ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan seperti yang selama ini jamak terjadi. 

Pendekatan tersebut ditambah pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung. Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung. 

"Selanjutnya, kami dari PalmCo juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat. Tidak dipungkiri begitu banyak bibit sawit ilegitim yang menghantui para petani dalam melaksanakan PSR. Padahal bibit sawit memiliki peran penting untuk 25-30 tahun mendatang," ujar Jatmiko. 

BACA JUGA : Optimisme Indonesia Menang Sengketa Biodiesel di WTO 

PalmCo siap memberikan pelatihan kepada para petani. Pelatihan tersebut diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

Untuk tahap awal ini, dia memprioritaskan penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat dan pelatihan untuk para petani untuk segera disinergikan bersama Aspekpir. "Salah satu fokus  utama PalmCo adalah PSR. Insya Allah akan segera kami wujudkan bersama dengan teman-teman Aspekpir di Kalimantan," terangnya.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) menyatakan siap mendukung program Subholding PalmCo, perusahaan perkebunan milik negara yang berada di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara Group akan komitmennya dalam mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kalimantan Barat. 

BACA JUGA : Pentingnya IPO Subholding PalmCo Usai Resmi Terbentuk 

Dukungan tersebut disampaikan Ketua Aspekpir Kalimantan Barat YS Marjitan, kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV yang baru saja menjadi subholding PalmCo Jatmiko Santosa, saat pertemuan kedua pihak di Region Office Regional V PTPN IV, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini. 

Aspekpir menyatakan keberadaan PalmCo memberikan harapan bagi petani sawit di Kalimantan Barat. "Kehadiran PalmCo memberikan harapan untuk mengatasi ketidakberdayaan petani sawit di Kalimantan Barat selama ini," kata Marjitan. 

Untuk itu, dia dan Aspekpir Kalimantan Barat menyatakan siap untuk bekerja sama dengan PalmCo dalam upaya memperkuat petani sawit melalui peremajaan sawit renta. "Pada akhirnya kami yakin program ini menjadi jawaban ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan dan secara tidak langsuung akan membantu meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan petani," urainya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rayful Mudassir

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.