Rangkaian Kereta LRT yang Bertabrakan Akan Dinormalisasi

Hingga Oktober 2021, sebanyak 29 trainset selesai uji dinamis sarana dengan PT KAI dan sebanyak 25 trainset selesai uji dinamis dengan Ditjen Perkeretaapian.

Rahmi Yati

11 Nov 2021 - 11.43
A-
A+
Rangkaian Kereta LRT yang Bertabrakan Akan Dinormalisasi

Petugas memeriksa gerbong kereta LRT yang mengalami kecelakaan di ruas Cibubur-TMII, Jakarta, Senin (25/10/2021).-Antara Foto-Asprilla Dwi Adha

Bisnis, JAKARTA — Pascainsiden tabrakan lintas rel terpadu Jabodebek di kawasan Jakarta Timur, Senin (25/10/2021), PT Industri Kereta Api akan kembali melakukan pengujian terhadap rangkaian kereta yang rusak cukup parah.

"Akibat terjadinya insiden beberapa waktu yang lalu, sebanyak empat trainset terdampak dikirimkan ulang ke Madiun untuk dinormalisasi dan nantinya akan dilakukan uji ulang mulai dari FAT [factory acceptance test], pengujian dinamis bersama PT KAI dan Balai Pengujian DJKA," kata Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT Inka (Persero) Bambang Ramadhiarto kepada Bisnis.com, Kamis (11/11/2021).

Secara keseluruhan, katanya, sebanyak 31 trainset LRT Jabodebek telah dilakukan pengujian melalui FAT di bengkel PT Inka (Persero).

Hingga Oktober 2021, sebanyak 29 trainset selesai uji dinamis sarana dengan PT KAI dan sebanyak 25 trainset selesai uji dinamis dengan Ditjen Perkeretaapian.

"Semua rangkaian pengujian sarana baik yang dilakukan di workshop PT Inka maupun di lintas harus dilakukan, sebagai pembuktian bahwa sarana yang dibuat sesuai kriteria keberterimaan dan memenuhi seluruh aspek regulasi dan standar terkait," ujarnya.

Sebelumnya, Bambang menyampaikan bahwa enam kereta lintas rel terpadu (LRT) yang rusak (1 trainset) sudah masuk ke Inka Madiun pada Kamis (4/11/2021). Enam kereta yang dibawa tersebut mengalami kerusakan paling parah.

Dia menuturkan bahwa kereta-kereta tersebut merupakan bagian dari trainset LRT nomor 29 dan 20 yang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu.

Infografik – LRT JABODEBEK

“Sementara ini ada enam kereta LRT yang masuk ke Madiun. Kami akan lihat lagi kalau memang ada kerusakan, akan dibawa lagi ke Madiun,” tuturnya pekan lalu.

Saat ini, ujar Bambang, hampir seluruh trainset yang terdampak kecelakaan sudah tiba di Madiun. Seluruh kereta akan dibongkar untuk mencari komponen mana yang rusak. Investigasi diperkirakan membutuhkan waktu antara 1 sampai dengan 2 pekan.

Berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi sebelumnya, pemerintah meyakini kecelakaan kereta LRT yang tidak akan kembali terulang. Operasi moda transportasi ini juga akan tetap aman dengan sistem operasi otomatis yang optimal dan perbaikan standar operasional prosedur (SOP).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kecelakaan antara dua unit LRT beberapa pekan lalu telah dievaluasi secara komprehensif oleh pemerintah.

Pemerintah melakukan beberapa evaluasi pasca-kecelakaan. Pertama, mengkaji kemungkinan faktor-faktor kecelakaan yang berasal dari sisi prasarana. Berdasarkan evaluasi ini, pihaknya tidak menemukan adanya faktor yang menyebabkan kecelakaan dari prasarana.

“Kecelakaan tidak disebabkan oleh sistem persinyalan kereta maupun faktor prasarana. Seluruh prasarana berfungsi sesuai dengan ekspektasi awal,” di sela-sela kunjungan ke Depo LRT Jabodebek, Rabu (10/11/2021).

Kedua, pihaknya melakukan evaluasi terhadap SOP selama proses uji coba. Menurut Kartika, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek akan segera membuat SOP uji coba baru untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul pada masa mendatang.

Seiring dengan perbaikan standar tersebut, Kartika optimistis kecelakaan serupa tidak akan terulang pada masa mendatang.

UJI OPERASIONAL

LRT Jabodebek akan mulai melakukan uji operasional pada Juni 2022. LRT akan beroperasi menggunakan sistem grade of automation (GOA) level 3 yang memungkinkan kereta berjalan tanpa kendali masinis.

Meski demikian, kereta tetap akan dipantau oleh awak kereta yang dapat mengambil alih kemudi bila terjadi kendala.

Selain itu, pemerintah juga optimistis LRT Jabodebek sudah dapat beroperasi pada Agustus 2022. 

Menurut Kartika, sejauh ini, pembangunan sarana dan prasarana terkait telah berjalan dengan optimal. “Sejauh ini juga sudah mulai melakukan sejumlah pengujian seperti uji coba dinamis dan uji beban.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.